SAMPANG - Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) kabupaten Sampang, Jawa Timur, sudah melaksanakan vaksinasi tahap 2 hingga 117, 7% dari target yang sudah ditentukan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia. Selasa (20/07/2021)
Dimana target yang di keluarkan oleh Kemenkes sebelumnya untuk SDMK Kabupaten Sampang sebanyak 2104 tenaga pelayanan kesehatan, yang terdiri dari petugas pelayanan kesehatan, baik tenaga medis yang terdiri dari dokter, perawat, pihak keamana, kebersihan dan lainnya.
Hal tersebut diungkapkan Esti Utami, Kepala Seksi (Kasi) Surveilan dan Imunisasi yang mewakili Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dokter Yuliono yang masih sakit.
“Vaksinasi yang pertama sudah melebihi target yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, hingga 2794 atau 132, 7% dari target tenaga pelayanan kesehatan yang harus divaksin, dan yang kedua sudah mencapai 2477 SDMK ”. ungkapnya
Perbedaan pencapain vaksinasi ke 2 tersebut dikarenakan, adanya dampak atau efek samping setelah dilakukan vaksinasi tahap 1, ada yang sakit, ada juga yang terkonfirmasi Covid-19, serta harus perlu dilakukan langkah lebih lanjut.
Ditanya terkait dampak atau efek samping terhadap seseorang pasca suntik vaksin, dirinya menjelaskan memang ada efek, karena vaksin yang di suntikkan, sistem kerjanya bertujuan membentuk imun atau kekebalan.
“Pasti ada efek yang dirasakan, namun jika seseorang tersebut kondisinya sehat, efek atau gejala yang timbul bisa dibilang ringan, seperti nyeri pada lengan tempat suntikan, nyeri sendi, mual atau muntah, rasa lelah hingga suhu tubuh diatas 37, 8 derajat Celcius”. jelasnya
Namun efek samping tersebut hanya bersifat sementara, jika ada gejala lain yang dirasakan atau kondisi fisik semakin melemah, agar segera menghubungi tenaga medis, supaya dapat dilakukan langkah diperlukan, apakah masuk kategori Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) ringan atau berat.
Sejauh ini Dinkes KB Sampang sudah menerima beberapa laporan dari orang pasca disuntik vaksin terkait gejala atau efek samping yang dirasakan namun tidak banyak, dan sampai saat ini belum pernah ada laporan meninggal akibat atau pasca vaksinasi.
Ditambahkan Esti, bagi masyarakat yang belum paham tentang kondisi dirinya sendiri, terkait penyakit yang di derita, pihaknya menghimbau sebelum melakukan vakainasi agar check up terlebih dahulu ke pelayanan kesehatan terdekat, guna memastikan apakah masuk kategori penyakit yang tidak atau diperbolehkan dilakukan suntik vaksin. (S.Hidayat)